Pada bagian ini saya masih akan mencoba menyampaikan kembali paparan bapak Prof.Dr Edvin tentang beberapa hasil survey terhadap para petani dan nelayan di Indramayu, diantaranya adalah “Pendapat Petani di Indramayu Mengenai Dampak Perubahan Iklim terhadap Kegiatan Pertanian". Seperti pernah diulas pada artikel terkait yaitu "Workshop Uji Coba Model Bahan Ajar Pendidikan Perubahan Iklim Untuk SD, SMP, SMA (bag.2)", bahwa ada dampak perubahan iklim bagi petani dan nelayan. Demikian juga yang dirasakan oleh para petani dan nelayan di Indramayu seperti yang tergambar dalam hasil survey berikut :
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kegiatan Pertanian
• Beberapa tahun terakhir ini, terutama tahun 2010 ini terjadi perubahan cuaca/iklim yang sangat signifikan, ditandai dengan hari hujan semakin banyak, intensitas hujan tinggi.
• Pada tahun 2004 pernah terjadi banjir besar yang menghancurkan sawah-sawah mereka.
• Terjadi peningkatan OPT (organisme pengganggu tanaman) atau biasa disebut hama dan gulma.
• Gulma pun semakin banyak. Banyaknya air menyebabkan berbagai macam rumput tumbuh subur di sawah.
• Peningkatan OPT tentunya menyebabkan hasil panen menjadi berkurang.
• Untuk menghilangkan/membasmi OPT tersebut petani harus mengeluarkan biaya tambahan yang lumayan besar pestisida, insektisida, dan herbisida.
Penggunaan pestisida, insektisida, dan herbisida yang tinggi menyebabkan tanah semakin bantat, susah diolah, dan berkurang kesuburannyaDemikian gambaran tentang para petani dan nelayan di Indramayu yang sudah demikian tanggap terhadap perubahan iklim, sehingga langkah-langkah nya dalam merespon baik berupa mitigasi maupun adaptasi sudah cukup terarah, tinggal ditingkatkan lagi kelengkapan sarana prasarana sebagai alat penunjang menghadapi semuanya itu. Semua nya ini tentu saja tidak terlepas dari kerjasama berbagai pihak dalam upaya mensosialisikan tentang perubahan iklim ini secara konsisten dan berkesinambungan…(bersambung…).
4 comments:
berarti programnya sudah bisa dikatakan sukses. yakni pihak terkait sudah mampu mencarikan soLusi sampai pada poLa penyampaian sistem informasi (sosiaLisasi) untuk memberikan pengarahan para petani. sehingga mereka tanggap dengan berbagai sikon yang sedang diaLami.
semoga saja keLengkapan sarana maupun prasarana yang beLum memadai dapat segera didistribusikan, guna memberikan keLancaran operasionaL.
wah, wah, wah.... kaLo ibu caLom mertua membahas artikeL seperti ini, sudah cocok ini untuk nyaLon jadi kepaLa daerah. caLon menantu siap bentuk tim suksesnya. hihihihihi.....
ha..ha..ha....takut dipecat yaa kok tiba-tiba nongol lagi setelah sekian lama ga pernah muncul....btw selamat yaa dengan pekerjaannya yang lebih mapan walau harus rela menterlantarkan blognya he..he..kan selalu ada konsekuensi bagi setiap keberhasilan. Ibu guru dengan kapasitasnya sebagai ujung tombak penyampai segala informasi bagi para peserta didik sedang berusaha saja ikut andil dalam mensosialisasikan tentang "Perubahan Iklim" ini. Mengingat begitu pentingnya informasi ini agar para peserta didik juga dapat memahaminya, dan pada gilirannya dapat ikut andil juga dalam meminimalsir penyebab kerusakan bumi kita tercinta ini. Semoga ya Om....trims sudah memerlukan hadir kembali dan tentu saja bikin "Rame" he..he...
sebenarnya tiap OL masih suka ngintip-ngintip, tapi sekarang sudah jarang ninggaLin jejak atau komentar. cuma sekedar baca-baca aja untuk tambah pengetahuan sekaLigus jadi bahan inspirasi penuLisan. termasuk pada artikeL di atas sudah menjadi inspirasi bagi saya, beberapa hari LaLu sudah sempat dipostingkan, mengupas bentuk yang sama namun dengan persepsi berbeda. yakni berdasarkan curhat dari masyarakat keciL yang beLum sepenuhnya dapat menikmati terotoriaL sebagai negeri agraris, bagai "ayam mati di Lumbung padi".
harap makLum, soaLnya si-om bisanya cuma teriak-teriak aja tanpa bisa memberikan soLusi signifikan. hihihihihi.........
kasus berbeda dengan yang Ibu sampaikan, merupakan sebuah Langkah sosiaLisasi daLam perubahan terhadap perkembangan teknoLogi. yang mana ikLim bisa dimanfaatkan sebagai perbaikan daLam unsur pertanian, maupun sebaLiknya, justru dapat puLa menjadi saLah satu faktor "perusak".
mantap nih, beLajar sama Ibu guru terfavorite bisa terus nambah pengetahuan. trims banyak untuk sosiaLisasi media informasinya, runut dan tajam serta terpercaya :-)
Terima kasih Om atas pujiannya...nanti saya lihat sosialisasi versi Om yaa...oh ya menjawab pernyataan Om di komentar pertama...bahwa program sosialisasi Perubahan Iklim melalui Radio sudah dikatakan cukup berhasil, memang demikian adanya. Mengingat masyarakat Indramayu sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani maka seharusnya lah mereka cepat tanggap terhadap perubahan iklim untuk dapat menyiasatinya dengan bijak. Sebab apabila tidak demikian bahaya kan...? Trims ya sudah mulai rajin berkunjung dan berkomentar lagi...(Kali ini lagi serius rupanya si Om ini ).
Post a Comment