My Jurney

Long Life Education

Sunday, September 4, 2011

SOSIALISASI PERUBAHAN IKLIM BAGI PETANI NELAYAN DAN MASYARAKAT UMUM MELALUI PROGRAM RADIO ( bag.1 )

Sebelumnya mungkin belum terlambat kalau di kesempatan ini saya haturkan “Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1 Syawal 1432 H. Mohon Maaf Lahir Dan Bathin” semoga kita semua dapat memulai segala aktifitas di bulan syawal dan bulan-bulan berikutnya dengan hati yang fitri. Alhamdulillah akhirnya saya berhasil juga menulis artikel ini setelah beberapa lama tertunda-tunda, semoga masih bermanfaat walaupun agak terlambat di share  karena berbagai kesibukan pada bulan Ramadhan 1432 ini.


Pada tanggal 13 Agustus 2911, sekolah kami mendapat undangan dari Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara untuk menghadiri acara Sosialisasi Perubahan Iklim Bagi Petani, Nelayan dan Masyarakat Umum Melalui Program Radio. Sebetulnya undangan tersebut ditujukan pada kepala sekolah kami. Namun beliau sedang berada di Bandung mempersiapkan diri menjadi peserta lomba kepala sekolah tingkat nasional setelah sebelumnya beliau berhasil meraih kepala sekolah berprestasi se provinsi Jawa Barat. Setelah konsultasi terlebih dahulu dengan beliau wakasek kami, ibu Repelitasari, S.Pd menunjuk saya mewakili bapak kasek kami Dr.H.Abdul Tolib, M.Pd.
Kegiatan ini  salah satu kegiatan untuk menindak lanjuti  kegiatan Public Awareness, Training Education Program on Climate Change Issues for All Level of Societies in Mitigation and Adaptation oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang bekerja sama dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) untuk peningkatan pemahaman perubahan iklim bagi masyarakat melalui Pengembangan Program radio di Indramayu. Kegiatan dibuka Kepala Bidang Informasi Perubahan Iklim BMKG, Drs Nasrullah, dihadiri peserta yang terdiri dari para pejabat pemda Indramayu di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Lingkungan Hidup, Kepala-kepala sekolah SD, SMP, SMA, dan SMKN terpilih, Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan se Kabupaten Indramayu, Penyuluh Pertanian Lapangan, serta para petani dan nelayan .
Sosialisasi ini menghadirkan beberapa nara sumber yaitu Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Prof. Dr Edvin Aldrian, B.Eng., M.Sc., APU, yang memaparkan pemahaman gas rumah kaca, perubahan iklim, upaya adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi perubahan iklim, serta hasil pre tes petani dan nelayan melalui survey pemahaman petani dan nelayan terhadap perubahan iklim. Nara sumber kedua peneliti bidang kelautan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Nani Hendarti, menyampaikan paparan peran teknologi dalam perubahan iklim, khususnya teknologi mitigasi dan adaptasi di wilayah pesisir.
Yang cukup membanggakan adalah diperoleh informasi dari bapak Prof.Dr. Edvin Aldrian, B.Eng, M.Sc bahwa Pemerintah Kabupaten Indramayu termasuk yang concern dan punya perhatian yang cukup tinggi terhadap informasi tentang Perubahan Iklim, salah satu buktinya adalah adanya sekolah lapangan iklim. Bagaimana tidak ? karena menurut data yang saya baca dari (http://indramayuu.wordpress.com/indramayu-at-glance/, bahwa 287.955 jiwa  dari 710.551 penduduk Indramayu yang berusia 15 tahun ke atas mata pencahariannya adalah di bidang pertanian. Sedangkan dari data tata guna lahan wilayah Indramayu diperoleh data sbb : Dari total luas lahan 204.011 Ha di wilayah Indramayu terdapat sawah irigasi seluas 121.355 Ha atau 59,50%, sawah tadah hujan 12.420 Ha atau 06,09 %, perkebunan 32.130 Ha atau 15,75%, empang 12.600 Ha atau 06,18 %. Dari data yang disebutkan diatas tadi, maka Pemerintah punya alasan yang cukup kuat mengapa kita semua harus peduli dan tanggap terhadap “Perubahan Iklim” ini. Oleh sebab itu segala cara Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk menyebar luaskan informasi tentang “Perubahan Iklim” ini dalam upaya meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat Indramayu harus kita sambut dan tanggapi dengan positif. Termasuk program sosialisasi melalui program radio.

Menurut nara sumber dari Radio Cinde FM Iir Sairoh,yang menjelaskan tentang program sosialisasi perubahan iklim bagi petani dan nelayan sudah dimulai sejak bulan Mei 2011 dan  berjalan dengan sukses melalui program talkshow, dialog interaktif, off air, dan adlibs, serta informasi cuaca dan iklim, dan daerah penangkapan ikan untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya. Pokoknya informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan Perubahan Iklim ini dapat diperoleh melalui Radio Cinde FM dan Radio Simpati dari mulai On Air pada pukul 06.00 pagi sampai pukul 24.00 .Sedangkan hasil monitoring dan evaluasi melalui survey yang dilakukan oleh tim LIPI dan BMKG menunjukkan program ini mampu menyedot 302.920 pendengar yang terdiri dari 150.650 dari acara adlibs dan Iklan Layanan Masyarakat serta 1620 melalui talkshow selama 3 bulan program berjalan. ( bersambung….)
Sumber :bmkg.go.id




6 comments:

ekaraharja said...

sawah irigasi seluas 121.355 Ha atau 59,50%....
kalau benar data itu dengan lapangan...berarti Indramayu lebih baik dari China & India dalam hal kepemilikan lahan sawah irigasi...plus bila dihubungkan dengan Thread/artikel ibu..sudah sepantasnya sosialisasi perubahan iklim ini dicanangkan di wilayah ini...

deep yudha said...

Betul mas Eka...kita harus mensyukuri apa kita miliki dan ternyata lebih baik dari yang orang lain miliki dengan cara bertindak tepat agar lebih berkah lagi. Dalam bagian kedua nanti saya akan memaparkan respon tepat apa yang sebaiknya masyarakat lakukan menanggapi perubahan iklim ini menurut pakarnya. Ada cara menyiasati/engelola yang tidak bisa kita rubah/ tidak bisa kita hindari ada pula cara menghindari yang tidak bisa kita kelola. Dengan cara yang tepat menghadapi/merespon perubahan iklim insya Alloh kita akan dapat meningkatkan manfaat apapun yang kita miliki dan meminimalisir dampak negatifnya....trims sudah mampir mas. Akhirnya bisa juga berkomentar he...he...

budi bartim said...

keseimbangan dan kerusakan alam, manusia yang ikut menentukan
selagi kita masih diberi kesempatan, saya setuju untuk bersama menjaga keseimbangan alam

deep yudha said...

Betul Pak....dan kita sebagai pendidik sebenarnya bisa turut berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan tentang "Perubahan Iklim" ini pada peserta didik kita. Agar mereka menjadi tanggap dan peduli sehingga dapat diandalkan dalam upaya pencegahan kerusakan alam lebih parah sebagai dampak negatif perubahan iklim ini.....Makasih telah mampir lagi pak....

Wijaya kusumah said...

Mari kita mensyukuri nikmat-nikmatnya, terima kasih telah berbagi pebgetahuan dan pengalaman. Salut!


Salam
Omjay

deep yudha said...

wow satu kehormatan dikunjungi dan dikomentari bloger sekaligus pakar banyak hal nih....Terima kasih Om Jay...saya jadi tersanjung....