Setelah pada hari pertama kami mendapat materi yang mendalam tentang ‘Perubahan Iklim” dari para nara sumber yang merupakan pakar tentang Perubahan Iklim. Pada hari ke dua kami peserta workshop, dikelompokkan berdasarkan tingkatan dimana kami mengajar. Kepala sekolah dikelompokkan dengan kepala sekolah, mulai dari kepala SD, SMP, sampai SMA. Guru-guru SD dengan guru SD, begitupun guru SMP dan SMA, masing-masing berkelompok dengan sesama guru SMP dan SMA. Setelah berkelompok kami mendapat modul tentang bahan ajar “Perubahan Iklim” mulai dari materi sampai dengan alat evaluasi yang berupa soal dan lembar kerja siswa. Setiap kelompok berdiskusi mengupas bahan pembelajaran tentang “Perubahan Iklim” ini, kami berbagi tugas masing-masing mendapat satu modul untuk ditelaah dan kemudian dilaporkan dalam bentuk tertulis yang telah disediakan formatnya. Kemudian salah seorang dari kami mempresentasikan hasil temuannya didepan panitia dan kelompok lain.
Selanjutnya panitia juga memberi kami tugas untuk menelaah kembali modul yang kami dapat terutama menandai materi yang bersesuaian dengan mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru untuk dapat diintegrasikan kedalam mata pelajaran tersebut. Sebenarnaya pengintegrasian materi Perubahan Iklim, seperti halnya Pendidikan Karakter , dapat dilaksanakan pada materi ajar, pembiasaan, ekstra kurikuler maupun pengembangan diri. Lebih jelas digambarkan bagaimana proses Integrasi Perubahan Iklim dalam materi ajar, pembiasaan, ekskul maupun pengembangan diri seperti dalam skema berikut :
Jadi tujuan terpenting dari workshop ini adalah bagaimana setiap guru dapat mengintegrasikan materi perubahan iklim dalam proses pembelajaran baik formal maupun non formal, sehingga para peserta didik menjadi “Tanggap” akan “Perubahan Iklim”.
Saya sendiri sebagai guru matematika SMP, setelah menelaah modul-modul yang saya terima dari panitia mulai mempelajari bahwa untuk sk/kd yang bisa disisipkan materi Perubahan Iklim adalah sebagai berikut :
- Bilangan bulat dan Operasi Bilangan bulat
- Persentasi (%)
- Perbandingan
- Gambar peta berskala
- Statitiska
Dalam pelajaran matematika, menyisipkan materi Perubahan Iklim memang agak sedikit sulit, artinya tidak semudah pada pelajaran Geografi, Biologi dan Kimia.
Berikut ini contoh problem solving matematika yang sudah ada unsur materi perubahan iklim :
1.Pada tahun 2009 dari 3.107.44 Ha pantai di Jateng, 85% rusak, 2% baik dan 13 % sedang dalam rehabilitasi, hitunglah masing-masing luas lahan pantai yang baik, rusak dan yang dalam rehabilitasi......
2.Pada tahun 2002, produksi ikan tambak adalah 281.267 ton, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 177.196 ton. Berapa % kah penurunannya...?
3.Jika dalam 4 tahun pantai yang dapat direhabilitasi sebesar 13 %, maka berapa tahun pantai di Jateng dapat terehabilitasi semua...?
Demikian workshop kami pada hari ke dua, pada hari ketiga kami secara berkelompok mendapat tugas menyusun kembali silabus dan rpp yang didalamnya disisipkan materi perubahan iklim. Setelah didiskusikan terlebih dahulu sk/kd yang kami pilih kemudian kami membuatnya pada 2 lembar kertas minyak masing-masing untuk silabus dan rpp. Setelah selesai maka hasilnya masing-masin di pajang di dinding ruangan workshop semacam galeri work kemudian dipresentasikan dan mendapat evaluasi dan koreksi dari bagian Puskur. Alhamdulillah hasil kerja team kami hanya dapat koreksi sedikit, artinya kami sudah dianggap telah memahami bagaimana cara pengintegrasian materi perubahan iklim dalam silabus dan rpp pada pelajaran yang kami ampu. Sayang kami belum boleh membawa pulang berbagai modul yang dibagikan oleh panitia serta hasil kerja team kami tersebut karena ini memang baru sebatas uji coba. Nanti setelah berbagai input dari para peserta workshop dimasukkan mungkin baru dapat di sosialisasikan pada para guru di seluruh Indonesia. (selesai...)
No comments:
Post a Comment