My Jurney

Long Life Education

Thursday, January 27, 2011

The Avocado Model (Model Pembelajaran Buah Alpukat)

Hal penting lain yang kami peroleh sebagai materi pelatihan adalah pembelajaran model buah alpukat, mengapa buah alpukat ? filosofi apa yang terkandung dalam buah alpukat ? seperti kita tahu, buah alpukat strukturnya terdiri dari kulitnya, daging buahnya dan bijinya. Dari kulitnya kita bisa melihat buah alpukat itu bagus atau tidak, membuat kita tertarik atau tidak, daging buahnya yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh tentu penting untuk dikonsumsi setiap orang, sedangkan bijinya paling penting untuk dapat menjamin kelestarian keberadaannya sebagai benih/bibit . Begitulah gambaran pembelajaran abad 21 , seperti buah alpukat harus ada kulitnya, daging buahnya dan biji buahnya. Dalam proses menyusun scenario pembelajaran sangatlah penting untuk mengetahui bagian mana yang berfungsi sebagai kulitnya (kemasannya), bagian mana dagingnya( hal-hal yang bermanfaat) dan bagian mana bijinya (hal-hal yang merupakan inti atau pemahaman abadi sebagai bekal life skill).
Lebih rinci buah alpukat secara filosofi di bagi menjadi : Bagian kulitnya sebagai sesuatu yang menarik tetapi tidak penting ( INTERESTING, BUT NOT IMPORTANT ) , bagian dagingnya sebagai suatu hal yang penting untuk diketahui ( IMPORTANT TO KNOW ) dan bijinya sebagai suatu hal yang harus dipahami selamanya ( Pemahaman Abadi / ENDURING UNDERSTANDING )

Di abad 21 ini sangat penting membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang bisa memberi bekal yang bisa dimanfaatkan sepanjang hidupnya . Dalam setiap mata pelajaran setelah membagi-bagi menjadi beberapa KD (kompetensi dasar) guru sebagai fasilitator dalam menyusun lesson plan atau rencana pembelajaran, sebaiknya mengupasnya menjadi model buah alpukat yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti telah diulas diatas, ada bagian kulit, bagian daging dan bagian biji sebagai inti dari kandungan pembahasan dalam sebuah kompetensi dasar . Karena dalam setiap kompetensi dasar dari tiap mata pelajaran, tentu ada inti sebagai hal terpenting dalam tujuan pembelajaran, dan hal ini harus diketahui bersama baik oleh siswa maupun guru sebagai fasilitator di kelas sehingga dapat membantu mereka dalam refleksi di akhir pembelajaran untuk sama-sama mendeteksi apakah bagian inti tadi sudah didapat atau belum selama proses pembelajaran ?. Demikian seperti yang saya terima dari Mr.Andrew dan Mrs. Helen sebagai trainer kami, semoga bermanfaat.

4 comments:

Om Rame said...

jangan seperti kedondong yah Bu, cerminan dari tenaga pengajar yang kiLLer tapi kurang berisi. hehehehe....
pengendaLian pada isi yang matang, namun diimbangi dengan bungkus yang muLus. sehingga diharapkan akan mendapat tunas baru yang Lebih baik.
mengenai si buah aLpukat, ini termasuk saLah satu jenis buah kegemaran. paLing enak dibuat jadi es jus, rasanya gimana gitu.

deep yudha said...

Saya baru ngeh kalau buah kedondong bisa diibaratkan seperti pengajar yang killer tapi tidak berbobot he..he...makasih ya Om kunjungannya.....btw kalau lagi bikin jus alpukat ngajak-ngajak ya Om...

Nilla Gustian said...

Juga seperti pohon. Menyemai benih yang naungi oleh sinaran matahari dan hujan, lalu tumbuh besar, kemudian berbuah, menyemai benih lagi. begitu terus rotasinya :-)

deep yudha said...

Mba Nilla Gustian : Betul sekali mba Nilla, seperti yang kita tau pohon alpukat yang besar dan rindang sangat nyaman untuk tempat bernaung dari sengatan matahari. Mengingat manfaatnya, maka sangat perlu untuk melestarikannya dengan cara menyemai biji sebagai benih.
Dalam dunia pendidikan, para guru diharapkan dapat memberikan bagian inti pembelajaran kepada para peserta didik sebagai bekal paling berharga berupa life skill yang diharapkan akan sangat bermanfaat dalam kehidupannya kelak.
Trims atas kunjungan dan komentarnya Mba Nilla. Maaf baru terbalas komentarnya...