My Jurney

Long Life Education

Monday, September 13, 2010

Rasulullah Menjaga Kehidupan Semut Karena Begitu Banyak Pelajaran Yang Diberikan Semut

Sebetulnya artikel ini masih ada kaitannya dengan artikel sebelumnya yang berjudul :Dari Resensi Buku "Ketika Rasulullah Marah" karena dinukil dari sumber yang sama. Digambarkan bahwa diantara momen yang membuat Rasulullah marah adalah ketika Beliau melewati perkampungan semut-semut yang telah dibakar. Nabi Muhammad SAW ketika itu marah dan berkata :" Tidak diperkenankan bagi seorang manusia, menyiksa dengan siksaan Allah".

Mungkin belum banyak yang tau sesungguhnya semut adalah hewan yang paling banyak mendapatkan hidayah. Hidayah yang diberikanNya sangat menakjubkan, contohnya adalah ketika semut kecil keluar untuk mencari makanan. Dia sangat bersemangat melakukannya, sekalipun jarak yang harus ditempuh sangatlah jauh.
Apabila semut sudah berhasil menemukan dan memperoleh makanan, ia akan menggiringnya ke arah rumahnya yang berjarak sangat jauh tadi. Kadang jalan itu demikian berkelok-kelok, naik-turun, tetapi tidak pernah mereka putus asa walaupun harus menempuh jalan yang sangat sulit.Sampai di rumahnya mereka akan menimbun makanan itu sampat waktu tertentu, apabila mereka menyimpan makanan pun mereka bisa memilih mana yang bisa tumbuh dengan cepat dan mana yang tidak. Lalu mereka memecahnya menjadi dua agar tidak cepat tumbuh dulu, apabila telah tumbuh dengan dibagi dua maka dibaginya lagi menjadi empat.

Apabila makanannya basah dan mereka takut makanan itu menjadi busuk dan rusak maka mereka menunggu satu hari yang sangat panas lalu mereka menebarkan makanan itu di depan pintu rumahnya, setelah dirasa cukup kering lalu dikembalikan lagi ke gudang mereka. Dan seekor semut tidak akan pernah mengkosumsi makanan semut lain.

Nah begitu banyak bukan ? pelajaran yang diberikan semut, sehingga pantaslah Rasulullah selalu menjaga kehidupannya.
Artikel terkait :Dari Resensi Buku "Ketika Rasululloh Marah"

( Dari majalah Alia no 12 Tahun VII terbitan Jumadil Sani-Rajab 1431 , Juni 2010 )

6 comments:

Sriayu said...

G' cuma itu Bu.
Semut jg arsitek yg luar biasa. Mereka pun ahli pertanian yg fenomenal. Ibu sdh nonton CD KEAJAIBAN SEMUT Karya HARUN YAHYA..?

Salam Pendidikan

deep yudha said...

Wah belum nonton tuh Bu, boleh juga nih sebab saptu & Minggu ada waktu luang. Makasih Bu tambahan informasi nya...

Om Rame said...

semut juga sebagai mahLuk yang peramah, manusia justru kaLah keramahannya dibandingkan dengan semut.
saya enggak ada info Lanjutan Bu, cuma mau reunian aja. hihihihi.....

deep yudha said...

Makasih Om atas tambahan info nya memang kalau kita perhatikan perilaku semut ketika bertemu/ berpapasan dengan kawannya pasti berhenti sejenak. Mungkin mereka sekedar bertegur sapa saling menyampaikan salam atau bahkan saling memberi info bisnis ? Wallahu alam bissowab....

Mr. Teacher said...

Actually the leader is a king or man but Qur'an stated (an-Naml:18) that the leader of ants community was a queen or woman. It was mentioned namlatun=semut betina, not namlun=semut jantan.
unfortunately, i do not know what the reason. I think it is good for research, GUDLAK!

deep yudha said...

Hai juga pak Yoma ....wah tersanjung nih dikunjungi cendekiawan muda alumnus teacher training Al Jabr...trims ya komentar dan kunjungannya...kunjungi juga dong artikel terbaru "Pemuda dan Teknologi"...dan kasih komentar juga ya...