My Jurney

Long Life Education

Thursday, June 10, 2010

Metode Pemberian Tugas sebagai Salah Satu Cara Acceelerated Learning (Percepatan Pembelajaran) [ Dari The Accelerated Learning Handbook :Dave Meier ]

The Acceelerated Learning adalah Pembelajaran yang Dipercepat yang menyajikan suatu system lengkap untuk melibatkan kelima indra dan emosi dalam proses belajar. Accelerated Learning merupakan cara belajar alami yang dikenal juga dengan pendekatan SAVI (Somatis-Auditori-Visual-Intelektual). Accelerated Learning mempunyai beberapa prinsip pokok , yaitu :
1. Keterlibatan total pembelajar dalam meningkatkan pembelajaran.
2. Belajar adalah menciptakan pengetahuan secara aktif dan bukan mengumpulkan informasi secara pasif.
3. Kerja sama diantara pembelajar sangat membantu meningkatkan hasil belajar.
4. Belajar berpusat aktivitas sering lebih berhasil daripada belajar berpusat presentasi.
5. Belajar berpusat aktivitas dapat dirancang dalam waktu jauh lebih singkat daripada waktu yang diperlukan untuk merancang pengajaran dengan presentasi.
Tujuan Acceelerated Learning (A.L) adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para peserta didik, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia. Yang pertama dan terutama dari A.L adalah “Tujuan” dan bukan sarana. Dengan kata lain A.L adalah hasil yang dicapai, bukan metode yang digunakan. Metode apa pun yang dapat mempercepat dan meningkatkan pembelajaran adalah termasuk metode Accelerated Learning.
Manfaat menerapkan A.L bagi anda adalah :
- Menyulut imajinasi kreatif anda sebagai fasilitator
- Mengajak pembelajar terlibat sepenuhnya
- Menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat
- Mempercepat dan meningkatkan pembelajaran
- Meningkatkan ingatan dan prestasi kerja
- Membangun komunitas belajar yang efektif
- Meningkatkan pembelajaran di era teknologi secara sangat pesat
Sejak sekolah kami ditetapkan menjadi RSBI berdasarkan SK Direktorat PSMP Dirjen ManDik.Das.Men.no.543/C3/KEP/2007 Dep.Dik.Nas (baca how far are you RSBI), sekolah kami terus membenahi diri mempersiapkan segalanya agar dapat dianggap layak memenuhi kriteria atau standar-standar seperti yang telah ditentukan oleh Direktorat PSMP Dirjen ManDik.Das.Men termasuk sdm nya. Karena pembelajaran MIPA harus disampaikan secara bilingual, kami guru MIPA harus mempersiapkan diri meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kami. Selain itu seperti yang disebutkan dalam buku SKL Mata Pelajaran Matematika SMP-SBI hal.19 : pada kehidupan abad ke 21 (abad teknologi) ada beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika RSBI, yaitu:
1. Penguasaan konsep matematika
2. Kemampuan memecahkan masalah
3. Kemampuan bernalar dan berkomunikasi
4. Kemampuan berfikir kreatif dan inovatif
Tentu saja hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami guru-guru MIPA, khususnya saya guru matematika di SMP RSBI. Mengingat kami harus mengajar matematika dalam bilingual maka kami semakin harus usaha lebih keras lagi agar hal-hal yang harus dikembangkan dalam kompetensi matematika siswa yang telah disebutkan diatas sebagai amanat yang ada dalam buku SKL Mata Pelajaran Matematika SMP-SBI hal.19 dapat tercapai. Guru harus inovatif mencari cara efektif yang dapat membantu siswa menguasai pembelajaran matematika dalam bahasa Inggris sekaligus konsep dari matematika itu sendiri.
Salah satu cara yang saya tempuh adalah dengan metode pemberian tugas, tujuannya adalah agar siswa terlibat sejak awal dalam proses pembelajaran. Tugas pertama adalah siswa menghimpun “Key Therms”
(istilah2 khusus matematika dalam B.Inggris) juga rumus yang ada pada setiap pokok bahasan kemudian mengetiknya pada kartu (dapat memanfaatkan kartu remi bekas yang sudah ditutup dengan kertas berwarna pada salah satu permukaannya). Tugas ini sekaligus mempraktekkan kemampuan TIK mereka karena Alhamdulillah sekolah kami sudah memiliki lab.multi media dan salah satu ekskul wajib nya adalah Tikom. Kartu yang sudah mereka miliki tersebut digunakan untuk media belajar mereka yang diharapkan selalu ada dalam kantong bajunya untuk sering dilihat dan dibaca atau digunakan alat tebak2an dengan teman2 di kelasnya.Selain dalam bentuk kartu siswa juga menuliskan key therms, soal atau rumus tadi di permukaan 6 sisi dadu yang terbuat dari karton tebal dengan ukuran rusuk 10-15 cm.Dadu ini bisa digunakan oleh mereka dalam permainan sederhana ketika jam kosong atau ketika istirahat atau dalam PBM yang dipandu oleh guru.
Tentu saja metode pemberian tugas ini memerlukan perencanaan yang matang dari seorang guru, karena harus mempertimbangkan banyak hal diantaranya biaya, kalau bisa berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lain yang terkait misalnya guru TIK dan guru keterampilan. Tugas lain misalnya tugas kelompok meneliti berbagai benda yg permukaannya berbentuk lingkaran (di kls 8), mengukur diameter dan kelilingnya untuk memperoleh nilai phi.Kemudian hasilnya mereka ketik dalam bentuk table dalam bahasa Inggris , di laminating dan dipresentasikan di depan kelas.Masih di kelas 8 pada pokok bahasan bangun ruang misalnya tugas yang diberikan adalah membuat kerangka2 dan model dari berbagai jenis bangun ruang sisi datar.Untuk menekan biaya siswa dianjurkan memanfaatkan barang2 bekas, kebetulan guru seni budaya dan PTD juga sudah mengenalkan pemanfaatan barang-barang bekas sejak kelas 7.
Demikian contoh-contoh pelaksanaan penggunaan metode pemberian tugas sebagai salah satu cara percepatan pembelajaran semoga bermanfaat bagi guru matematika khususnya dan guru mata pelajaran lain umumnya.


9 comments:

Om Rame said...

seLain tujuan diatas, daLam pengapLikasian secara umum (mungkin) adaLah untuk menciptakan atau meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mampu bekerja (menyeLesaikan masaLahnya) dan bisa di ajak kerjasama (hubungan baik diLingkungan sosiaL).
ini mah asumsi pribadi Lho buw, dari artikeL yang ibu tuLis. itu juga kaLo enggak saLah.

Anonymous said...

Meski tidak mudah untuk mengembangkan active learning, tapi itulah yang harus kita lakukan agar anak-anak kita dapat terbelajarkan dengan benar.

Sriayu said...

RSBI..duh sungguh 'merdu' dan berkesan 'gimana' gitu bu bagi guru kampung seperti saya. he he he..!! Smoga RSBI bisa dinikmati untuk sgala strata di negri negri ini. Hmm...!!
Anyway.. nice posting...plus nambah ilmu 'n pendalaman materi about Accelerated Learning.

Salam Pendidikan

deep yudha said...

Om Rame : Betul kok Om ga salah tuh asumsi Om, itu memang diantaranya karena beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika adalah 1)Penguasaan konsep,2)kemampuan memecahkan masalah,3)kemampuan bernalar dan berkomunikasi, 4)kemampuan berfikir kreatif dan inovatif. Smuanya itu akan sangat berguna kelak kl mereka terjun ke masyarakat.Makasih tambahan infonya..
Pak Akhmad :Memang tidak mudah ya pak, tapi harus kita upayakan dengan "keras". Seperti pepatah bijak bilang kalau ada kemauan pasti selalu ada jalan.Makasih telah berkunjung lagi.
Bu Sri : Di tengah pro dan kontra tentang RSBI itu sendiri kami berusaha positip thinking, positip acting, positip working, sebab bagaimana pun tujuannya kan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Adapun pelaksanaannya memang tidak/belum bisa sekaligus alias harus bertahap, jadi bersabar ya Buw (kayaknya si Om rame enak deh kalau udah nulis gt he..he..)nunggu giliran.Berusahalah terus meningkatkan prestasi2 sekolahnya agar segera terpilih untuk pembinaan selanjutnya.Makasih selalu berkunjung membuat muridmu ini besar hati.

Sriayu said...

Weii..tapi saya malah terobsesi punya sekolah yang RSBT.. Rintisan Sekolah Berbasis Traditional. Jika perlu g' perlu pake baju seragam ya kayak Sekolah Muhammadiyah Laskar Pelangi gicu. Muridnya boleh pake sendal... Trus muridnya dari berbagai strata.. Supaya mereka lebih mengenal warna hidup dan kehidupan. he he he... ancuur ya Bu. Yg penting walaupun tinggal di wilayah Lokal, tetapi berwawasan global. Haiyaa... it's my dream..!!

Om Rame said...

para master teacher Lagi pada diskusi tuh, jangan diganggu ach. ibu guru matematis VS ibu guru ghaoL geto Loh. hihihi...
tapi mau sedikit komentar duLu.

(kLik ON). mohon maaf, interupsi:
sesama guru diLarang saLing mengaku jadi murid. kecuaLi si_om baruLah murid yang sebenarnya, seLaLu super ngeyeL mood on.
terima kasih. (kLik OFF)

ada review tuLisan untuk ibu guru LiLis yang suka mengendarai sepeda motor, semoga bermanfaat yah buw.

deep yudha said...

Bu Sri : Sungguh indah impiannya Bu, mudah2an kelak satu saat tercapai terutama mungkin kalau kita mengajar nun jauh di pedalaman sana. Dulu 3 tahun pertama saya mengajar agak di luar kota kalau musim panen maupun musim tanam padi, pasti kelas kosong. Seringkali walikelas/ guru terpaksa harus nyusul2 siswa ke rumahnya untuk membujuk agar mau sekolah, waduh pokoke targetnya membuat siswa "mau" aja dulu bersekolah baru kualitas, aturan dll nya diatur lagi he..he..
Om_Rame : Makasih Om waduh sangat bermanfaat tuh tips mengendarai motor nya, walaupun jarak rumah-sekolah cukup dekat kok sekitar 2Km tapi motor ini sangat bermanfaat membantu penghematan transportasi karena apabila selalu berbeca ria wow pasti sangat boros.

cacamaupoet said...

Pemberian tugas merupakan cara untuk melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan belajarnya di luar sekolah...
pokok'e gmna caranya membuat siswa active di sekolah atau di luar sekolah..
bukan begitu bu!!!!
klo da materi baru bagi2 ya!!!!

deep yudha said...

Kurang lebih begitu Mas Caca, sorry nih baru sempet terbalas komentnya...insya Allah kalau ada artikel lainnya saya share...lagi mandeg nih he..he...trims sudah mampir yaa....